17Jul 2025
East Java Investment Dialogue (EJID) 2025
Rabu 16 Juli 2025, Kadin DPMPTSP Kabupaten Ngawi Totok Sudaryanto, turut serta dalam forum strategis East Java Investment Dialogue (EJID) 2025, yang digelar sebagai ajang kolaboratif antara sektor publik dan swasta untuk memperkuat iklim investasi di Jawa Timur. Mengusung tema “Collaborative Dialogue on Business and Investment Opportunities”, forum ini menjadi ruang bertemunya para pemangku kepentingan guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di provinsi dengan perekonomian terbesar kedua di Indonesia ini.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dalam sambutannya menegaskan pentingnya forum ini sebagai wadah menjalin hubungan konstruktif antara investor dan pemerintah daerah. Menurut Emil, Jawa Timur terus berbenah dalam meningkatkan daya saing, khususnya dengan memperkuat infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia.
Berbeda dengan pendekatan konvensional, EJID 2025 tampil sebagai investment matchmaking hub, mempertemukan langsung investor dengan pemilik proyek di berbagai sektor prioritas. Forum ini menghadirkan sesi pitching investasi yang difokuskan pada proyek siap eksekusi di bidang industri pengolahan, agrikultur modern, logistik, hingga energi hijau.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan pentingnya investasi berkualitas dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif. Menurutnya, investasi tidak hanya soal modal, tapi juga soal kolaborasi, keberlanjutan, dan transfer pengetahuan.
“Jawa Timur tidak sekadar menjajakan potensi. Kita hadir dengan proyek konkret, infrastruktur yang semakin terintegrasi, dan tenaga kerja yang terus ditingkatkan kompetensinya,” ujar Emil dalam sambutannya.
Salah satu fokus utama adalah pengembangan konektivitas timur Jawa Timur melalui proyek tol Surabaya–Situbondo yang akan membuka akses cepat ke Pelabuhan Probolinggo. Proyek ini diyakini menjadi titik kunci dalam mengurangi biaya logistik dan membuka pasar baru bagi sektor industri serta agribisnis dari wilayah tapal kuda.
Ketua Panitia EJID 2025, Irfan Prasetya, menyebut bahwa forum tahun ini menargetkan lahirnya memorandum of understanding (MoU) dan deal konkret. “Kami tidak ingin ini hanya menjadi forum diskusi. Harus ada output nyata. Investor asing dan lokal butuh kejelasan dan kepastian. EJID memberi ruang itu,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi bagian dari Road to East Java Investment Forum (EJIF) 2025, yang bertujuan menjalin sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, investor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan potensi investasi strategis di Jawa Timur.
Dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak peluang investasi yang terealisasi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Ngawi, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.